Blog yg membahas tentang tanaman perkebunan,

Jenis dan Karakteristik Kopi Arabika

Jenis dan Karakteristik Kopi Arabika

Pada blog kali ini saya akan membahas tentang "Jenis dan Karakteristik Kopi Arabika. Seperti yang kalian ketahui kopi arabika dinilai memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan jenis kopi lainnya. Hal ini dapat dilihat dari rasa, aroma, dan harga jual kopi arabika yang relatif lebih tinggi. Kopi arabika akan tumbuh dan menghasilkan secara optimal bila ditanam di dataran tinggi. Kesesuaian lahan untuk budidaya Kopi Arabika perlu dilakukan sebelum usaha tersebut dimulai, agar dapat diperoleh keuntungan yang diharapkan. Pemilihan lahan dilakukan dengan melihat faktor-faktor syarat tumbuh yaitu: Iklim, tanah, daerah/kawasan dan ketinggian serta membandingkan dengan kriteria yang dapat menunjang produktivitasnya.

Kopi arabika dapat tumbuh pada daerah 21˚LU dan 20˚LS. Indonesia sendiri terletak antara 5˚LU dan 15˚LS, sehingga secara potensil merupakan daerah kopi yang baik. Ketinggian dan suhu mempunyai hubungan yang erat. Kopi arabika dapat ditanam pada ketinggian 500-2000 meter dpl, tapi lebih bagus lagi pada ketinggin 800-1500 meter dpl dengan suhu rata-rata 17˚-21˚C. Batas terendah ditentukan oleh ketahanan terhadap penyakit karat daun dan batas tertinggi adalah adanya gangguan embun upas (frost). Kelembabannya sekitar 60-80%, tipe iklim B mengarah ke iklim C (menurut klasifikasi SCHMIDT-FERGUSSON).
Jenis dan Karakteristik Kopi ArabikaPenyaluran curah hujan pada tanaman kopi arabika lebih penting daripada jumlah curah hujan pertahun. Kopi memerlukan masa kering selama ±3 bulan untuk pembentukan bunga, florasi, dan penyerbukan. Curah hujan optimal adalah 2000-3000 mm pertahun, dengan ±3 bulan kering, dengan curah hujan kiriman yang cukup. Perakaran kopi relative dangkal sehingga peka terhadap keadaan lapisan tanah paling atas. Kopi memerlukan struktur tanah yang baik dengan kadar bahan organik paling sedikit 3%.

Pemilihan kesesuaian untuk tanaman kopi lebih ditekankan pada sifat fisika tanah dan keadaan iklim. Sifat fisika tanah yang optimal bagi tanaman kopi adalah tekstur lempung sampai lempung berliat, struktur tanah remah dengan derajat struktur kuat, kedalaman efektif minimal 100 cm, porositas dan permeabilitas baik dan tidak berbatu. Derajat keasaman tanah (pH) yang baik bagi tanaman kopi kira-kira adalah 5,5-6,5 tetapi faktor lain juga memegang peranan penting.

Daun kopi arabika memiliki lapisan lilin serta warnanya mengkilat. Daun yang telah tua berwarna hijau gelap. Bentuk daun memanjang atau lonjong dan ujung daun meruncing. Pangkal daun tumpul dan memiliki tangkai pendek. Struktur tulang daun menyirip.

Kopi arabika mulai berbunga setelah musim hujan. Bunga tumbuh pada ketiak daun. Bunga kopi arabika berwarna putih dan dapat melakukan penyerbukan sendiri, tak ada perbedaan bunga jantan dan betina. Dari bentuk kuncup hingga menjadi buah yang siap panen membutuhkan waktu 7-9 bulan.

Awalnya pengembangan jenis kopi arabika merupakan varietas typica dan bourbon. Penyilangan dari kedua varietas tersebut diantaranya caturra, pacas, san ramon, sumatra dan maragogipe. Varietas tersebut telah terkenal dengan mutu yang baik, tetapi sebagian besar masih rentan terserang hama dan penyakit. Berbagai varietas kopi arabika di dunia yang rentan terhadap hama dan penyakit antara lain: Varietas Typica, Bourbon, Tekesik, Kona, Mundo Novo, Mountain, Kent, K7, SL28, SL34, KP423, N39, Jimma, (Harar, Gimmbi), (Yirga Chefe, Limu), Caturra, Catuai, Villa Sarchi, Pacas.

Berikut beberapa jenis kopi arabika di dunia yang tahan terhadap hama dan penyakit:

  • Nama Varietas           : Catimor
  • Nama Varietas           : Sarchimor
  • Nama Varietas           : Colombia
  • Nama Varietas           : S795
  • Nama Varietas           : Ruiru II (Ruiru 11)
  • Nama Varietas           : Ababuna
  • Nama Varietas           : Icatu
  • Nama Varietas           : S2828
Pada awal tahun 1980 pemuliaan kopi arabika di Indonesia yang bertujuan untuk mendapatkan bahan tanam yang berperawakan pendek dilakukan secara lebih intensif. Usaha tersebut dilakukan dengan persilangan dan introduksi dari luar negeri. Untuk mendapatkan varietas yang tahan terhadap penyakit karat daun dilakukan dengan cara persilangan. Sebagai induknya dipakai varietas caturra, S795, S1934, dan hibrido de timor/HdT. Keturunan hasil persilangan tersebut banyak yang berperawakan pendek dan toleran terhadap penyakit karat daun.

Berdasarkan usulan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, saat ini pemerintah telah melepas beberapa varietas kopi arabika melalui S.K Menteri Pertanian Republik Indonesia sebagai berikut:
  • Kartika 1         : S.K. 443/kpts/TP240/6/93
  • Abesiania 3     : S.K. 08/kpts/TP240/1/95
  • Kartika 2         : S.K. 442/kpts/TP240/6/93
  • S 795               : S.K. 07/kpts/TP240/1/95
  • Andungsari 1  : S.K. 113/kpts/TP240/2/01
  •  USDA 762      : S.K. 06/kpts/TP240/1/95
  • Sigarar Utang  : S.K. 205/kpts/SR.120/4/2005

Selamat membaca dan semoga bermanfaat. Terimakasih! :)



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 7:53 AM and have 3 comments

3 comments:

  1. Alhamdulillah semoga atas bantuan ki witjaksono terbalaskan melebihi rasa syukur kami saat ini karna bantuan aki sangat berarti bagi keluarga kami di saat kesusahan dengan menanggun 9 anak,kami berprofesi penjual ikan di pasar hutang saya menunpuk di mana-mana sempat terpikir untuk jadikan anak bekerja tki karna keadaan begitu mendesak tapi salah satu anak saya melihat adanya program pesugihan dana gaib tanpa tumbal kami lansung kuatkan niat,Awalnya suami saya meragukan program ini dan melarang untuk mencobanya tapi dari yg saya lihat program ini bergransi hukum,Saya pun tetap menjelaskan suami sampai dia ikut yakin dan alhamdulillah dalam proses 1 hari 1 malam kami bisa menbuktikan bantuan aki melalui dana gaib tanpa tumbal,Bagi saudara-saudaraku yg butuh pertolongan silahkan
    hubungi Ki Witjaksono di:0852-2223-1459
    untuk lebih lengkap silahkan
    klik-> PESUGIHAN TANPA TUMBAL

    ReplyDelete