Blog ini akan mengajari bagaimana caranya
mengendalikan gulma pada tanaman kopi. Sebelumnya mari kita ketahui apa itu
gulma? Gulma adalah tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak
dikehendaki dan umumnya merugikan manusia (belum diketahui manfaatnya).
Jadi suatu tumbuhan akan berstatus sebagai gulma atau tidak, tergantung pada
situasi tempat tumbuhnya ditempat yang merugikan usaha manusia atau tidak.
Gulma dapat berupa tumbuhan berdaun lebar,
rumput-rumputan, tanaman air maupun tanaman berbunga paratik. Pada umumnya
tumbuhan yang lebih lazim sebagai gulma cenderung mempunyai sifat-sifat atau
ciri khas yang memungkinkan gulma mudah tersebar luas maupun menimbulkan
kerugian dan gangguan.
A. Pengendalian
Gulma Tanaman Kopi
1. Pengendalian
Gulma secara Mekanik
a. Mencabut
(Hand weeding)
Pengendalian gulma dengan cara mencabut/menyiang
dengan tangan merupakan salah satu cara pengendalian gulma yang terbaik
dibanding dengan cara lain, karena gangguan/kerusakan terhadap tanaman kopi
akibat penyiangan paling minimal. Kekurangan dari cara ini yaitu biaya terlalu
mahal dan tidak dapat diterapkan pada gulma yang memiliki alat perbanyakan yang
berada di dalam tanah seperti rhizom/umbi. Cara ini lazim dilakukan pada
pertanaman semusim dan pembibitan tanaman tahun.
b. Pembubatan
Cara ini sangat cocok dilakukan pada perkebunan
kopi. Sebaiknya dilakukan sebelum gulma membentuk biji. Pada tanah yang miring
cara ini merupakan cara yang terbaik karena dapat mencegah bahaya erosi.
c. Menginjak-injak
Pengendalian ini dilakukan di daerah perkebunan
kopi yang teknik bercocok tanamnya belum berkembang. Cara ini dilakukan pada
saat persiapan akan menanam kopi. Gulma dibenamkan dengan menggunakan kaki.
d. Pengolahan
Tanah
Cara ini sangat diterapkan untuk pengendalian
gulma semusim dan gulma tahunan. Cara ini merupakan cara yang terbaik karena
disamping mengendalikan gulma juga sekaligus memperbaiki sifat-sifat kimia,
biologi dan fisika tanah.
e. Pemakaian
Mulsa
Cara ini pada prinsipnya adalah mengurangi
jumlah/intensitas cahaya yang sampai pada gulma/biji-bijian sehingga dapat
menekan/menghambat pertumbuhannya bahkan dapat mematikannya.
2. Pengendalian
Gulma secara Biologi (hayati)
Pengendalian gulma secara biologi ini pada
dasarnya mencakup pengertian perusakan/penghambat terhadap organisme lain.
Caranya yaitu dengan mengintrodusir binatang/insekta kedaerah yang baru dengan
syarat mempunyai kondisi lingkungan cukup baik untuk perkembangan yang sangat
cepat. Resikonya pengendalian ini lebih sulit daripada pengendalian gulmanya.
Syarat yang diperlukan dengan pengendalian gulma
secara biologi ialah:
a. Aktifitas
dan penyebaran binatang tersebut dapat diatur/dikuasai.
b. Harus
monofag, tidak ada tuan rumah alternatif.
c. Areanya
cukup luas.
d. Secara
konvensional sukar dikendalikan.
e. Harus
aman.
Apabila cara ini terpenuhi, maka pengendalian
biologi merupakan suatu cara yang paling efisien. Pertumbuhan gulma secara
efektif dan sekaligus mengurangi terjadinya erosi serta menghemat penggunaan
tenaga.
3. Pengendalian
Gulma secara Kimiawi
Penggunaan herbisida dapat didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan praktis, sebagai berikut:
a. Tipe
gulma yang akan dikendalikan
Kebanyakan herbisida lebih efektif terhadap
tanaman kopi, terutama bila digunakan pada konsentrasi tertentu yang
menyebabkan terjadinya pengendalian selektif 24D dan dalpon ada juga herbisida
non selektif yang dapat mematikan gulma rumputan maupun daun lebar seperti
glifosat dan perakuat.
b. Waktu
pemberian herbisida
·
Pratanam (preplanting)
Preplanting herbisida treatment ialah
pemakaian herbisida sebelum penanaman, biasanya setelah selesai pengolahan
tanah. Tujuannya adalah untuk membunuh kecambah gulma yang baru tumbuh baik
yang berasal dari biji-bijian, maupun yang berasal dari organ-organ perbanyakan
lainnya.
·
Pratumbuh (pre-emergence)
Pemakaian herbisida secara pre-emergence ini
dilakukan sesudah penyebaran benih dalam bentuk biji dan belum berkecambah.
·
Pasca tumbuh (post emergence)
Pemakaian herbisida ini setelah tanaman kopi
tumbuh. Waktu pemberian boleh pada saat tanam tumbuh, pada saat tanaman masih
muda atau dewasa.
c. Cara
pemberiannya
·
Broadcast treatment dan blanket spray/perlakuan
merata
·
Bandtreatment/perlakuan jalur
·
Directed spray/penyemprotan terarah
·
Spottreatment/perlakuan setempat
Keuntungan pengendalian gulma secara kimiawi:
- Menghemat tenaga kerja.
- Pelaksanaannya cepat dan hasilnya cepat
terlihat.
- Biaya lebih murah.
- Dapat memilih formulasi yang sesuai dengan
tujuan penggunaan.
- Dapat memilih herbisida yang selektif.
Kerugian pengendalian gulma secara kimiawi:
- Terjadinya pencemaran lingkungan.
- Dibutuhkan pengetahuan dan
keahlian/keterampilan pemakai.
- Bila terjadi kekeliruan tindakan, resiko yang
ditanggung cukup besar.
- Penggunaan herbisida di Indonesia masih agak
terbatas.
Dengan adanya
blog ini, semoga kita sudah dapat mengetahui bagaimana cara mengendalikan gulma
pada tanaman kopi sehingga keuntungan yang diperoleh akan lebih besar. Sampai
jumpa! :-)
Posted by 8:29 PM and have
2
comments
, Published at
Obat ambeien
ReplyDeleteObat Wasir Ambeien
Obat Kutil Kelamin
Obat Wasir
Obat Herpes
Obat Kutil Kelamin
Obat Gonore
Obat Kencing Nanah
Obat Sipilis
Obat Raja Singa
Cara Mengobati Kutil Kelamin
Obat Kutil Kelamin
Penyebab Penyakit Herpes Mata
Obat Penyakit Kelamin
Obat Jengger Ayam
Obat ambeien
ReplyDeleteObat Wasir Ambeien
Obat Kutil Kelamin
Obat Wasir
Obat Herpes
Obat Kutil Kelamin
Obat Gonore
Obat Kencing Nanah
Obat Sipilis
Obat Raja Singa
Cara Mengobati Kutil Kelamin
Obat Kutil Kelamin
Penyebab Penyakit Herpes Mata
Obat Penyakit Kelamin
Obat Jengger Ayam